Friday, July 5, 2013

Sejarah Masuknya Agama Islam Ke Indonesia



Sejarah Masuknya Agama Islam ke Indonesia

Setelah berakhirnya kerajaan Hindu Buddha di Indonesia, berdirilah kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, antrara lain: kerajaan Samudra Pasai, Aceh, Demak, Pajang, Mataram, Banten, Cirebon, Makasar, Ternate, Tidore dan Banjar. Namun, untuk kerajaan-kerajaan tersebut akan dibahas pad artikel selanjutnya. Kali ini kita akan membahas proses masuknya Agama Islam ke Indonesia.

Islam lahir di Mekah tahun 611 Masehi dengan ditandai dengan turunnya ayat AlQuran yang pertama. Mula-mula ajaran ini berkembang di Mekah dan Madinah, kemudian berkembang di seluruh Timur Tengah, Eropa Selatan dan ke wilayah timur hingga ke Indonesia.

Mulanya Islam dibawa oleh para pedagang Gujarat, kemudian diikuti oleh orang-orang Arab dan Persia. Para pedagang ini pada umumnya memeluk Islam. Sambil berdagang mereka menyebarkan ajran Islam di tempat-tempat mereka berlabuh.

Ada beberapa pendapat mengenai masuknya Islam ke Indonesia. Pendapat tersebut mereka kemukakan berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan. Pendapat yang menyatakan pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia adalah antara abad ke-7 dan ke-8. Pendapat ini mendasarkan bukti pada abad tersebut telah terdapat perkampungan orang ISlam di sekitar Selat Malaka..

Pendapat lain menyatakan pengaruh Islam mulai masuk ke Indonesia abad ke-11. Pendapat ini mendasarkan bukti pada sebuah batu nisan Fatimah binti Maimun yang dikenal dengan Batu Leran di daerah Tuban Jawa Timur yang berangka tahun 1082 Masehi

1.      A.  Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia menurut Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya yang berjudul Menemukan Sejarah, terdapat 3 teori yaitu:
-       Teori Gujarat,
-       Teori Makkah dan
-       Teori Persia.
Ketiga teori tersebut di atas memberikan jawaban tentang permasalah waktu masuknya Islam ke Indonesia, asal negara dan tentang pelaku penyebar atau pembawa agama Islam ke Nusantara. Untuk mengetahui lebih jauh dari teori-teori tersebut, silahkan Anda simak uraian materi berikut ini;

1.  Teori Gujarat

Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat (Cambay), India. Dasar dari teori ini adalah:
1.      Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia.
2.      Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa.
1.      Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh tahun 1297 yang bercorak khas Gujarat.
Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard H.M. Vlekke. Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia (Italia) yang pernah singgah di Perlak
( Perureula) tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam.

2. Teori Makkah
Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lamayaitu teori Gujarat. Teori Makkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab (Mesir). Dasar teori ini adalah:
1.      Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam (Arab); dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina.
2.      Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat/India adalah penganut mazhab Hanafi.
Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan T.W. Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri.

3. Teori Persia
Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 dan pembawanya berasal dari Persia (Iran). Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti:
1.      Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan  Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah / Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik/Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro.
2.      Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syaikh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj.
3.      Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tandatanda bunyi Harakat.
4.      Ditemukannya makam Maulana Malik Ibrahim tahun 1419 di Gresik..
Ketiga teori tersebut, pada dasarnya masing-masing memiliki kebenaran dan kelemahannya. Maka itu berdasarkan teori tersebut dapatlah disimpulkan bahwa Islam masuk ke Indonesia dengan jalan damai pada abad ke – 7 dan mengalami perkembangannya pada abad 13. Sebagai pemegang peranan dalam penyebaran Islam adalah bangsa Arab, bangsa Persia dan Gujarat (India).
Beberapa Pendapat  lain Tentang Awal Masuknya Islam di Indonesia.
1. Islam Masuk ke Indonesia Pada Abad ke 7:
1.      Seminar masuknya islam di Indonesia (di Aceh), sebagian dasar adalah  catatan perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai timur Sumatera.
2.      Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
3.      Dari Gerini dalam Futher India and Indo-Malay Archipelago, di dalamnya menjelaskan bahwa kaum Muslimin sudah ada di kawasan India, Indonesia, dan alaya antara tahun 606-699 M.
4.      Prof. Sayed Naguib Al Attas dalam Preliminary Statemate on General
Theory of Islamization of Malay-Indonesian Archipelago (1969), di
dalamnya mengungkapkan bahwa kaum muslimin sudah ada di kepulauan Malaya-Indonesia pada 672 M.
5.      Prof. Sayed Qodratullah Fatimy dalam Islam comes to Malaysia
mengungkapkan bahwa pada tahun 674 M. kaum Muslimin Arab telah
masuk ke Malaya.
6.      Prof. S. muhammmad Huseyn Nainar, dalam makalah ceramahnay
berjudul Islam di India dan hubungannya dengan Indonesia, menyatakan bahwa beberapa sumber tertulis menerangkan kaum Muslimin India pada tahun 687 sudah ada hubungan dengan kaum muslimin Indonesia.
7.      W.P. Groeneveld dalam Historical Notes on Indonesia and Malaya
Compiled From Chinese sources, menjelaskan bahwa pada Hikayat Dinasti T’ang memberitahukan adanya Aarb muslim berkunjung ke
Holing (Kalingga, tahun 674). (Ta Shih = Arab Muslim).
8.      T.W. Arnold dalam buku The Preching of Islam a History of The
Propagation of The Moslem Faith, menjelaskan bahwa Islam datang dari Arab ke Indonesia pada tahun 1 Hijriyah (Abad 7 M).
2. Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:
1.      Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimoon dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082).
3. Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad Ke-13:
1.      Catatan perjalanan marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam Ferlec (mungkin Peureulack) di aceh, pada tahun 1292 M.
2.      K.F.H. van Langen, berdasarkan berita China telah menyebut adanya
kerajaan Pase (mungkin Pasai) di aceh pada 1298 M.
3.      J.P. Moquette dalam De Grafsteen te Pase en Grisse Vergeleken Met
Dergelijk Monumenten uit hindoesten, menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 13.

4.      Beberapa sarjana barat seperti R.A Kern; C. Snouck Hurgronje; dan
Schrieke, lebih cenderung menyimpulkan bahwa Islam masuk ke
Indonesia pada abad ke-13, berdasarkan saudah adanya beberapa
kerajaaan islam di kawasan Indonesia.

Para Pembawa islam ke Indonesia
Sebelum pengaruh islam masuk ke Indonesia, di kawasan ini sudah terdapat kontak-kontak dagang, baik dari Arab, Persia, India dan China. Islam secara akomodatif, akulturasi, dan sinkretis merasuk dan punya pengaruh di arab, Persia, India dan China. Melalui perdagangan itulah Islam masuk ke kawasan Indonesia. Dengan demikian bangsa Arab, Persia, India dan Cina memiliki andil dalam melancarkan perkembangan Islam di kawasan Indonesia. Diantara pembawa agama Islam tersebut adalah :

1. Gujarat (India), pedagang Islam dari Gujarat menyebarkan Islam dengan bukti-bukti antar lain : ukiran batu nisan gaya Gujarat dan adat istiadat budaya India Islam.

2. Persia, pedagang Persia menyebarkan Islam dengan beberapa bukti antara lain : gelar “Syaikh” bagi raja-raja di Indonesia, pengaruh aliran “Wihdatul Wujud” (Syaikh Siti Jenar) dan pengaruh madzab Syi’ah (Tabut Hasan dan Husen).

3. Arab, pedagang Arab banyak menetap di pantai-pantai kepulauan Indonesia, dengan bukti antara lain : adanya komunitas Arab dari Oman, Hadramaut, Basrah, dan Bahrein untuk menyebarkan islam di lingkungan sekitar Sumatra, Jawa, dan Malaka, munculnya nama “kampong Arab” dan tradisi Arab di lingkungan masyarakat, yang banyak mengenalkan islam.

4. Cina, pedagang dan angkatan laut Cina (Ma Huan, Laksamana Cheng Ho/Dampo awan) mengenalkan Islam di pantai dan pedalaman Jawa dan sumatera, dengan bukti antara lain : Gedung Batu di Semarang (masjid gaya Cina), beberapa makam Cina muslim dan wali yang keturunan Cina.
Dari beberapa bangsa yang membawa Islam ke Indonesia pada umumnya menggunakan pendekatan cultural, sehingga terjadi dialog budaya dan pergaulan sosial yang penuh dengan toleransi dan saling menghormati.

Faktor – factor yang mempengaruhi penyebaran agama islam di Indonesia
Secara umum dapat dikatakan bahwa proses penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara damai. Hal itu sangat berbeda dengan proses penyebaran Islam ke Eropa yang berlangsung melalui jalur peperangan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penyebaran Islam di Indonesia berlangsung secara damai, di antaranya;

a.  Masyarakat Indonesia sangat percaya bahwa ada kekuatan yang mengendalikan alam beserta seluruh isinya, di luar kekuatan yang ada pada diri manusia.

b.  Para pedagang sebagai pembawa ajaran Islam ke Indonesia tidak pernah memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam.

c.  Masyarakat Indonesia sangat mengutamakan kehidupan bermasyarakat yang tenang, tenteram, dan damai. Islam dapat memberikan pedoman dalam membangun kehidupan bermasyarakat yang penuh keadilan, tanpa membedakan status, suku, keyakinan, dan lain sebagainya.

d.  Di samping itu, masyarakat Indonesia percaya bahwa ada kehidupan yang abadi setelah manusia meninggal dunia.

e.  Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang pathernalistik. Artinya, perilaku masyarakat sangat bergantung pada pimpinannya.

Saluran Penyebaran Agama Islam Di Indonesia
Dalam penyebaran Islam di Indonesia terdapat beberapa cara atau metode yang dipergunakan, antara lain yaitu:
  1. 1.    Perdagangan
Pada tahap awal, saluran yang dipergunakan dalam proses islamisasi di Indonesia adalah perdagangan. Hal ini dapat diketahui melalui adanya kesibukan lalulintas perdagangan pada abad ke-7 M hingga abad ke-16 M yang melibatkan banyak bangsa-bangsa di dunia, termasuk bangsa Arab, Persia, India, Cina, dan sebagainya. Mereka turut ambil bagian dalam perdagangan di negri-negri bagian Barat, Tenggara, dan Timur Benua Asia. Pada beberapa tempat, para penguasa jawa yang menjabat sebagai bupati-bupati majapahit yang ditempatkan di pesisir pulau Jawa banyak yang masuk Islam.
Hubungan perdagangan ini dimanfaatkan oleh para pedagang muslim sebagai sarana atau media dakwah. Sebab dalam islam setiap muslim memiliki kewajiban untuk menyebarkan ajaran islam kepada siapa saja dengan tanpa paksaan. Oleh karena itu ketika penduduk nusantara banyak yang berinteraksi dengan para pedagang muslim, dan keterlibatan mereka semakin jauh dalam aktivitas perdagangan, banyak diantara mereka yang memeluk islam. Karena pada saat itu jalur-jalur strategis perdagangan internasional hamper sebagian besar dikuasai oleh para pedagang muslim. Oleh karena itu bila para penguasa local di Indonesia ingin terlibat jauh dengan perdagangan internasional, maka mereka harus berperan aktif dalam perdagangan internasional dan harus sering berinteraksi dengan para pedagang muslim.

  1. 2.    Perkawinan
Dari aspek ekonomi, para pedagang muslim memiliki status sosial ekonomi yang lebih baik dari kebanyakan penduduk pribumi. Hal ini menyebabkan para penduduk pribumi terutama para wanita yang tertarik untuk manjadi istri para saudagar muslim. Hanya saja ada ketentuan hukum islam, bahwa para wanita yang akan dinikahi harus di islamkan terlebih dahulu.
  1. 3.    Pendidikan
Pada lembaga inilah para ulama memberikan pengajaran keilmuan islam melalui berbagai pendekatan sampai kemudian kepada para santri yang mempelajari keilmuan islam mampu menyerap ilmu keagamaan dengan baik. Lembaga pendidikan ini tidak membedakan status sosial dan kelas, siapa saja yang berkeinginan mempelajari atau memperdalam islam, diperbolehkan memasuki lembaga ini.
Dengan cara ini, maka agama islam terus tersebar ke seluruh penjuru nusantara hingga akhirnya banyak penduduk Indonesia yang menjadi muslim.
  1. 4.    Tasawuf
Pada umumnya para pengajar tasawuf adalah guru-guru pengembara dengan suka rela. Dengan tasawuf, bentuk islam yang diajarkan kepada para penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pemikiran mereka yang sebelumnya memeluk hindu, sehingga ajaran islam dengan mudah mereka terima.
  1. 5.    Kesenian
Saluran islamisasi melalui kesenian yang paling terkenal adalah wayang. Seperti diketahui bahwa Sunan Kalijogo adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Dia tidak pernah meminta upah materi akan tetapi Sunan Kalijogo hanya meminta kepada para penonton untuk mengucapkan dua kalimat syahadat.
Selain wayang, media yang dipergunakan dalam penyebaran islam di Indonesia adalah seni bangunan, seni pahat atau seni ukir, seni tari, seni music, dan seni sastra.
Sumber

http://materimissrinna.blogspot.com/2013/02/proses-masuknya-agama-islam-di-indonesia.html